Wednesday, November 19, 2008

Kesulitan dibalik aplikasi SIKNAS on line

Pada bulan oktober 2008 yang lalu, telah dilaksanakan sosialisasi muatan data SIKNAS online untuk wilayah timur Indonesia yang penyelenggaraannya dilaksanakan di Makassar dengan peserta meliputi pengelola SIKNAS Sulawesi, Maluku dan Papua. Tidak terasa satu bulan telah berlalu, belum ada pengelola SIKNAS kab./kota di Sulsel yang meng up date datanya di aplikasi tersebut, kecuali pada SPM. Kenapa……….? Bagi saya, untuk mengoperasikan aplikasi SIKNAS online tidak sulit amat. Walaupn belum sempat menanyakan ke pengelola kab/kota, tapi saya yaki dengan kemampuan mereka tidak akan kesulitan mengoperasikan aplikasi tersebut. Sedangkn untuk membuka aplikasi tersebut pada jaringan intranet cukup lumayan, walaupun pengelola SIKNAS kab./kota selalu mengeluhkan tentang lambatnya untuk mengakses internet. Tapi perlu diketahui bahwa tujua utama dibangunnya jaringan itu adalah untuk mempercepat komunikasi data, yaitu sebagai jembatan up date aplikasi SIKNAS online. Terus…….. kesulitannya di mana ???? Kesulitannya terletak pada angka-angka yang akan dientri pada aplikasi tersebut, sulit mendapatkannya. Hal ini yang menjadi masalah bagi pengelola SIKNAS di kab./kota. Sampai dengan saat ini masih kebanyakan merekap (melidi) data dari fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, kemudian dimasukkan ke aplikasi. Lalu …… apa yang sebaiknya dilakukan di daerah untuk mendukung aplikasi tersebut ? Dinkes kab./kota sebaiknya bekerjasama dengan PEMDA untuk megembangkan sistem ke kecamatan atau unit kesehatan lainnya. Tetapi harus memegang prinsip recording, bukan reporting. Artinya menginput data individu secara record. Dengan sistem ini dapat mensupport kebutuhan siapa saja, dengan bentuk format bagaimanapun , datanya tersedia.

Saturday, November 01, 2008

Berinternet gratisan sampai bosan....



Mulai hari ini Kamis 4 September 2008, saya bisa menggunakan internet sepuasnya biar dari pagi sampai pagi di rumah sendiri dengan gratis lagi. Wah suatu nikmat pemberian tuhan yg patut disyukuri.

Saya hanya memasang antena merk “Air Live” setinggi atap rumah, dapat menangkap signal hotspot yang sejauh 2 km dari rumah. Ya…… tinggal mengarahkan saja…. mau menangkap yang mana……? Tetapi selama ini saya terkoneksi dengan Poltekkes Makassar, kebetulan jaraknya berkisar 200 m dari rumah, otomatis signalnya kuennnnnnncang sekali.

Apa yang saya lakukan ini tidak merugikan Poltekkes karena tidak menambah pembayaran bulanannya. Lagian kan saya minta izin untuk nyantol dari rumah, karena itu sah2 saja kan. Tetapi jika seandainya saya tidak diizinkan, saya dapat memilih hotspot yang dapat ditangkap antena saya, tak ada masalah kan.

Kalau seandainya saya akan menjadikannya tetangga-net, sangatlah memungkinkan karena hanya menarik kabel dari rumah saya ke rumah para tetangga ataukah hanya membeli acces point kemudian dihubungkan ke antena saya, maka jadilah tetangga-net yang gratis.

Pengunjung yang budiman, silahkan mencoba………..